Gelap sunyi membisik lesu dalam kepayahan
Menyibakan tirai-tirai kepiluan dan kerinduan
Mengusapi rambut-rambut sinis dan kesal
Mengungkapi satu keperitan jiwa
Melingkari kedamaian kehidupan
Aku melihat dirimu riang,Riang bersama tangisan
Aku melihat dirimu ria,Ria dalam seduan
Mengusapi rambut-rambut sinis dan kesal
Mengungkapi satu keperitan jiwa
Melingkari kedamaian kehidupan
Aku melihat dirimu riang,Riang bersama tangisan
Aku melihat dirimu ria,Ria dalam seduan
Aku melihat dirimu khayal,Khayal yang terlalu tinggi
Aku melihat dirimu sunyi,Sunyi tiada berteman
Aku melihat dirimu rindu,Rindu bersama kekasih
Aku melihat dirimu marah,Marah dalam kekesalan
Aku melihat dirimu asing,Asing ketika berbicara
Aku melihat dirimu teman,Teman kesedihan
Leburkan semua itu,Ikatkan rantai-rantai kesetiaan
Belitkan lingkaran kejujuran,Eratkan ruang-ruang keikhlasan
Lingkungkan jalur-jalur terus terang,Binakan kota kebahagiaan Sebelum fajar itu datang
Menatapi kehidupan sendiri,Ada hati menyayangimu
Ada insan merinduimu,Ada manusia mengharapkanmu,Ada kamu dinaluriku
Aku melihat dirimu sunyi,Sunyi tiada berteman
Aku melihat dirimu rindu,Rindu bersama kekasih
Aku melihat dirimu marah,Marah dalam kekesalan
Aku melihat dirimu asing,Asing ketika berbicara
Aku melihat dirimu teman,Teman kesedihan
Leburkan semua itu,Ikatkan rantai-rantai kesetiaan
Belitkan lingkaran kejujuran,Eratkan ruang-ruang keikhlasan
Lingkungkan jalur-jalur terus terang,Binakan kota kebahagiaan Sebelum fajar itu datang
Menatapi kehidupan sendiri,Ada hati menyayangimu
Ada insan merinduimu,Ada manusia mengharapkanmu,Ada kamu dinaluriku
Ku buka mata dan kusadarkan diri
BalasHapusTak pernah ku sangka kini ku temukan diriku dalam sepi
Tak pernah ku sangka kini ku temukan diriku sendiri
Mencoba menatap hari, kuatkan hati dan temukan lagi jati diri
Di dalam sepi terdengar sayu-sayu puisi kerinduan hati
Terdengar pelan tapi pasti, menyibakan sunyi menggetarkan nurani
Bait demi bait terlantun semakin merasuk ke jiwa
Terdengar, terdengar semakin jelas "Puisi dari ku" dari mulut entah siapa
Mata melirik muka berpaling mencoba melihat siapa disana
Rambut yang lebih hitam dari gelapnya malam
Sayap yang mengepak lembut seakan mengusir langit yang kelam
Dan mata yang menatap dalam membukakan jendela dunia
ohhhh tuhan apa gerangan malaikatmu berada disana
Andai aku boleh memohon, tolong ijinkan aku untuk sekedar tahu siapa namanya
by: -Chl-