Senin, 10 Mei 2010

Puisi dari Ku


Gelap sunyi membisik lesu dalam kepayahan
Menyibakan tirai-tirai kepiluan dan kerinduan
Mengusapi rambut-rambut sinis dan kesal
Mengungkapi satu keperitan jiwa
Melingkari kedamaian kehidupan

Aku melihat dirimu riang,Riang bersama tangisan
Aku melihat dirimu ria,Ria dalam seduan
Aku melihat dirimu khayal,Khayal yang terlalu tinggi
Aku melihat dirimu sunyi,Sunyi tiada berteman

Aku melihat dirimu rindu,Rindu bersama kekasih
Aku melihat dirimu marah,Marah dalam kekesalan
Aku melihat dirimu asing,Asing ketika berbicara
Aku melihat dirimu teman,Teman kesedihan



Leburkan semua itu,Ikatkan rantai-rantai kesetiaan
Belitkan lingkaran kejujuran,Eratkan ruang-ruang keikhlasan
Lingkungkan jalur-jalur terus terang,Binakan kota kebahagiaan Sebelum fajar itu datang

Menatapi kehidupan sendiri,Ada hati menyayangimu
Ada insan merinduimu,Ada manusia mengharapkanmu,Ada kamu dinaluriku

1 komentar:

  1. Ku buka mata dan kusadarkan diri
    Tak pernah ku sangka kini ku temukan diriku dalam sepi
    Tak pernah ku sangka kini ku temukan diriku sendiri

    Mencoba menatap hari, kuatkan hati dan temukan lagi jati diri
    Di dalam sepi terdengar sayu-sayu puisi kerinduan hati
    Terdengar pelan tapi pasti, menyibakan sunyi menggetarkan nurani

    Bait demi bait terlantun semakin merasuk ke jiwa
    Terdengar, terdengar semakin jelas "Puisi dari ku" dari mulut entah siapa
    Mata melirik muka berpaling mencoba melihat siapa disana

    Rambut yang lebih hitam dari gelapnya malam
    Sayap yang mengepak lembut seakan mengusir langit yang kelam
    Dan mata yang menatap dalam membukakan jendela dunia

    ohhhh tuhan apa gerangan malaikatmu berada disana
    Andai aku boleh memohon, tolong ijinkan aku untuk sekedar tahu siapa namanya

    by: -Chl-

    BalasHapus